Monday, January 20, 2014

Pesawat tempur tercanggih di dunia

1. Sukhoi T-50 ( russia )
t-50
Sukhoi T-50 yang merupakan pesawat generasi ke-5 milik Russia pasca bubarnya USSR mengembalikan kesetimbangan teknologi militer antara Russia dan USA. Pesawat yang ditunggu oleh publik russia ini akhirnya melakukan test terbang pertama kalinya Januari kemaren. Namun, pesawat anti radar ini tetap membuat Russia ketinggalan dalam hal teknologi Stealth dari amerika karena pesawat ini baru operasional pada tahun 2015, jauh ketinggalan dibanding F-22 Raptor yang masuk operasional pada 2005
2. F-22 Raptor ( US )
raptor
F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.
3. F-35 Lightning II
F-35_Making_Vertical_Landing
F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. selain itu, pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk vertical landing dan vertical take off. Pengembangan pesawat ini dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, dan beberapa negara lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman. Pesawat demonstrasi pertama kali terbang pada tahun 2000,[2] dan pesawat versi produksi pertama kali terbang pada 15 Desember 2006
4. Su-35 (Russia)
su35_large
Sukhoi Su-35 (kode NATO: Flanker-E) adalah pesawat tempur mutakhir yang digunakan oleh Angkatan Udara Federasi Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon.
Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa dimasukkan dalam generasi 4++.[2] Pada tahun 2008 akan diadakan penerbangan perdana untuk ujicoba, pesawat ini memiliki kelebihan di kelincahan dan pergerakan diatas rata-rata.
5. Su-37 Terminator (Russia)
su-37_1
Sukhoi Su-37 (kode NATO: Flanker-F) adalah pesawat tempur multi-peran buatan Rusia. Su-37 adalah prototipe pesawat buru sergap dan serang berkursi tunggal, segala cuaca, yang dikembangkan dari Su-27. Pesawat ini melakukan tes terbang pertama kali pada bulan April 1996 dari Pusat Ujicoba Terbang ‘Zhukovsky’ di dekat Moskow.
Su-37 pake mesin baru AL-37FU dengan TVC sementara Su35 pake AL-35 yang engga ada TVC nya, Su-37 adalah pesawat Rusia pertama yang Full HOTAS
6. Eurofighter Typhoon (Britania Raya)
Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Prancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.
7. Dassault Rafale (France)
http://rendyanggara.files.wordpress.com/2010/09/dassault-rafale-b-01.jpg?w=313&h=222
Dassault Rafale (atau “Squall” dalam Bahasa Inggris adalah pesawat tempur mesin ganda serbaguna bersayap delta dari Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale diproduksi sebagai pesawat berpangkalan di darat dan di kapal induk milik Perancis. Pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan ketertarikannya untuk memiliki rafale, namun belum ada harga yang ditetapkan untuk pasar luar negeri.
8. Saab Gripen (Swedia)
Saab JAS 39 “Gripen” (Griffin) adalah sebuah pesawat tempur dari Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems. Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan Hungaria, serta sudah dipesan oleh Afrika Selatandan Thailand.
dalam merancang pesawat ini Saab memilih desain kanard yang tidak stabil. Kanard memberikan pitch rate tinggi dan hambatan yang rendah sehingga memungkinkan pesawat untuk terbang lebih cepat , lebih jauh dan mengankut lebih banyak beban.
Kombinasi sayap delta dan Kanard memberikan Gripen performa yang lebih baik dalam hal karakter terbang maupun lepas landas dan mendarat. Avionik yang total menyatu membuat pesawat ini mampu di “program”. Pesawat ini juga mempunyai perangkat perang elektronika internal, sehingga membuatnya mampu mengangkut beban maksimal tanpa mengorbankan kemampuan perang elektronikanya.
9. Mitsubishi F-2 (japan)
F-2 adalah pesawat tempur yang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI) dan Lockheed Martin untuk Jepang Udara Angkatan Bela Diri, dengan split 60/40 di bidang manufaktur antara Jepang dan Amerika Serikat. Produksi dimulai pada tahun 1996 dan pesawat pertama memasuki layanan pada tahun 2000. Dengan 2008, 76 pesawat pertama diharapkan dalam pelayanan, dengan total 9f24 airframes bawah kontrak.
14. Chengdu J-10 (China)
Chengdu J-10 (??, Jian-10) adalah pesawat tempur multi peran yang dirancang dan diproduksi Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC) untuk Angkatan Udara Tiongkok. Didesain sebagai pesawat tempur dan pesawat pengebom ringan segala cuaca.

No comments:

Post a Comment

cara merubah file word ke format gambar/JPG

Merubah file PDF ke Word atau Excel atau sebaliknya mungkin sudah biasa saya lakukan, bahkan hampir setiap hari karena ada-ada saja invoic...