Pendidikan
jasmani untuk siswa sekolah luar biasa dan siswa berkelainan telah menjadi
prioritas dalam program pendidikan nasional kita. Ini menunjukkan bahwa
pemerintah telah menaruh perhatian yang lebih besar kepada para penyandang
kelainan, bukan saja yang berada di lingkungan sekolah, tetapi yang berada di
lingkungan pendidikan non-formal lainnya.
Pada
kenyataannya, para siswa penyandang kelainan memiliki kebutuhan yang lebih
besar akan gerak. Seperti diakui oleh para ahli, justru pendidikan jasmani
harus merupakan program utama dari program pendidikan luar biasa secara
keseluruhan, karena menjadi dasar atau fundasi bagi peningkatan fungsi tubuh
yang sangat diperlukan oleh anak-anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan
jasmani dapat memberikan sumbangan yang sangat bermakna kepada para siswa luar
biasa. Agar sumbangan tersebut dapat diwujudkan, itu berarti bahwa kurikulum
harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual siswa. Guru pendidikan
jasmani perlu menguasai informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan persoalan
medis yang berlaku pada siswa luar biasa. Programnya harus spesifik dan
keterampilan gerak harus diajarkan dalam pola-pola perkembangan yang baik, yang
bermula dari gerak yang paling sederhana dan bertahap maju ke keterampilan yang
lebih kompleks.
Guru pendidikan jasmani perlu mengakui bahwa aspek
psikologis dari situasi kelas sama dan bahkan lebih penting daripada
tujuan-tujuan substantif pendidikan jasmani. Di samping itu, untuk mampu
menjaga motivasi anak tetap tinggi, guru perlu memiliki cara-cara yang kreatif
dalam pengajaran. Guru pendidikan jasmani harus menanamkan pada dirinya sendiri
tujuan dan keinginan untuk membantu siswa dalam mengembangkan citra diri
positif, mengembangkan hubungan interpersonal yang efektif, memahami dan
menghargai kelebihan dan keterbatasan fisiknya, mengoreksi kondisi fisik khusus
yang masih mungkin diperbaiki, mengembangkan suatu kesadaran keselamatan, dan
menjadikan anak-anaknya bugar secara fisik sesuai dengan kapasitasnya
No comments:
Post a Comment